Detail Berita.

Gambar

Sosialisasi SBH 2022 Badan Pusat Statistik

Penulis: TPID / 2024-02-14 10:26:54

Dilihat :123

  • - Kegiatan SBH menjadi salah satu bahan penyusun untuk penghitungan Indeks Harga Konsumen      (IHK) untuk mengukur tingkat inflasi.
  • - SBH 2022 merupakan SBH ke-13. Cakupan kota SBH 2022 berubah menjadi 150 kab/kota dari        38  provinsi, sebelumnya hanya 90 kab/kota.
  • - SBH 2022 dilakukan dengan tujuan untuk memutakhirkan tahun dasar inflasi dengan                    pertimbangan pemulihan perekonomian pascapandemi.
  • - Sebelumnya IHK menggunakan tahun dasar 2018, untuk menjaga kualitas penghitungan angka        inflasi/deflasi maka saat ini dimutakhirkan menggunakan tahun dasar 2022 yang dinilai secara          perekonomian relatif lebih stabil pasca pandemi Covid-19.
  • - Mulai inflasi Januari 2024 yang dirilis 1 Februari 2024 akan menggunakan SBH dengan tahun          2022.
  • - Beberapa inovasi dimunculkan di SBH 2022 juga modal untuk mengawal target inflasi pemerintah    di 2023-2024.
  • - Paket komoditas hasil SBH 2022 sebanyak 847 komoditas, sebelumnya 835 komoditas pada SBH    2018.
  1. Acuan baru yang didapat dari SBH 2022 untuk pengukuran IHK tersebut yakni :
  2. 1. penyempurnaan adopsi Consumer Price Index (CPI) Manual dan Classification of Individual              Consumption According to Purpose (COICOP) 2018, serta penambahan 60 kabupaten sampel          menjadi 150 kabupaten/kota dari 90 kabupaten/kota.
  3. 2. penambahan sampel rumah tangga menjadi 240 ribu dari 141.600 rumah tangga, perubahan            komposisi nilai konsumsi menjadi 38,04 persen untuk makanan dan 61,96 persen non makanan        dari 33,68 persen komponen makanan dan 66,32 persen komponen non makanan, serta                  penambahan komoditas menjadi 847 dari 835 komoditas.
  4. 3. Perhitungan bobot pasar dan bobot kualitas serta pencacahan beberapa komoditas dari pasar          daring (online).

DKI Jakarta sebagai kota dengan nilai konsumsi pada 2022 tertinggi diikuti oleh Kota Bekasi dengan nilai konsumsi Rp14,34 juta, Kota Surabaya senilai Rp13,36 juta, Kota Depok senilai Rp12,35 juta, Kota Makassar senilai Rp11,5 juta, serta Kota Tangerang senilai Rp10,96 juta.