TPID PROVINSI SULAWESI UTARA
TPID PROVINSI SULAWESI UTARA
Detail Berita.
Dilihat :70
Manado. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Prov. Sulut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah Prov. Sulut, Kepala Biro Perekonomian Setda Prov. Sulut, BI, Bulog, Satgas Pangan, BPS, Dinas ESDM, Inspektorat, dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Manado mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah secara daring di ruangan Rapat C. J. Rantung, Rabu (27/12/2023).
Rapat dibuka oleh Irjen Kemendagri dengan narasumber BPS, Badan Pangan Nasional, Kementrian Pertahanan, KSP dan Satgas pangan yang membahas tentang Inflasi Sulut bulan November sebesar 2,85 (yoy) dan peringkat 13 terendah secara nasional.
Dari 10 Kab/Kota yang mengalami peningkatan IPH tertinggi secara nasional dan terdapat 8 Kab/Kota dari Sulut yaitu Kab. Minsel, Kab. Minahasa, Kab. Bolmong, Kota Tomohon, Kab. Minut, Kab. Boltim, Kab. Kepl. Sangihe dan Kota Bitung. Komoditas penyumbang terbesar adalah cabe rawit, cabe merah dan telur ayam ras. Harga cabe merah nasional naik 11,50%. Kab. Minahasa dan Kab. Bolmong termasuk dalam 10 daerah kenaikan harga cabe merah tertinggi nasional. Sedangkan Kab. Kepl. Sangihe merupakan salah satu daerah yg mengalami kenaikan harga telur ayam tertinggi nasional.
Kab. Minahasa Utara merupakan salah satu dari 61 Pemda yang melaksanakan gerakan menanam cabe nasional.
Realisasi GPM dari Bapanas selang Januari-Desember sebanyak 1.591 titik. Sebanyak 585 titik di 35 Provinsi dan 1.006 titik di Kab/Kota. Bapanas menghimbau dan memohon kepada kepala daerah agar memanfaatkan dana dekon untuk pelaksanaan GPM setiap minggu. Penerimaan DIPA Dekon pada tanggal 6 Desember terhadap 38 Satker dengan nilai total Rp.153.375.870.000.-
Kementerian pertanian melakukan pengembangan kawasan cabai 2023 sebesar 2.270 Ha dan Sulut mendapat alokasi 40 Ha di Kab. Bolsel dan Kab. Mitra. Sedangkan nursery (pembibitan) cabe di Desa Lolah (Minahasa). Kenaikan harga bawang nasional akibat el nino yg memicu hama trips pembawa virus dan mempengaruhi produktivitas, serta musim hujan yang tidak stabil mempengaruhi pertanaman karena terancam kekeringan seluas 1.000 ha khususnya daerah sentra di Brebes, Cirebon, Majalengka dan Garut.
Antisipasi 2024 yaitu: melakukan koordinasi dalam rangka percepatan tanam bawang merah APBN 2024 mendukung pengamanan pasokan puasa/lebaran 2024. Target 3.800 ha tertanam pada Januari-Februari 2024.